Gempa bumi berkekuatan 7,9 SR yang menggucang Nepal pada Sabtu (25/4) mengakibatkan 2.000 orang tewas. Jumlah tersebut terus bertambah setiap harinya seturut dengan pencarian dan evakuasi besar-besaran yang saat ini sedang dilakukan pemerintah setempat.
Gempa yang tepatnya mengguncang kota Pokhara itu juga
menimbulkan kerusakan yang luas di ibukota Kathmandu. Longsoran salju akibat
gempa ini mengubur sebagian base camp bagi para pendaki gunung yang akan
mendaki Everest. Presiden Nepal Mountaineering Association (NMA) Ang Tshering
Sherpa mengatakan akan sulit melakukan evakuasi kepada para pendaki karena
jalur kembali ke basecamp telah tertutup akibat longsor salju.
Dia menyebut Longsoran salju sempat menghantam sebagian basecamp. Sementara
itu, Salah seorang pemandu, Shinji Tamura mengatakan sekitar 40 orang terluka
akibat longsoran salju yang disebabkan oleh gempa yang mengguncang Nepal
kemarin. "Tidak ada yang tahu berapa banyak yang hilang," kata
Shinji.
Pasukan tentara India yang berbasis di pegunungan tertinggi dunia, Mount
Everest, memberikan informasi telah menemukan 18 potongan badan pendaki gunung
di antara longsoran yang menimbun base camp. Menurut informasi sementara, ada
lebih dari 1.000 pendaki yang tengah berada di Mount Everest saat ini.
Kemlu RI pun menuturkan ada sedikitnya 3 WNI yang
berhasil diketahui menjadi pendaki gunung tersebut. Menurut Direktur
Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI)
Kemlu, Lalu M Iqbal, ketiganya berada dalam kondisi selamat.